TV Streaming

Senin, 31 Oktober 2011

Mengenal Penyebab Anak Mengompol


Ngompol secara medis dikenal dengan sebutan enuresis. Umumnya, enuresis terjadi pada anak-anak, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa. Hanya saja, pada orang dewasa lebih lazim disebut urinary incontinence.

Pada anak-anak, mengompol adalah bagian dari pertumbuhannya. Anak sedang berlatih untuk mengontrol kandung kencing serta otot-otot serta saraf-saraf kencing. Mengompol sering terjadi pada masa "tatur" dimana anak sedang belajar untuk kencing di toilet. Bahkan mengompol baru dianggap sebagai suatu masalah jika terjadi setelah usia 7 tahun.

Ada dua jenis enuresis pada anak, primer dan sekunder. Primer jika anak memang masih terus mengompol sekurangnya dua kali seminggu. Termasuk sekunder, jika sempat terdapat periode "kering" sekurangnya enam bulan hingga mengompol kembali.


Mitos Penyebab Ngompol.
Pernah dengar bahwa makanan pedas bisa menyebabkan anak Anda mengompol? Sayang sekali itu hanyalah mitos. Penelitian para ahli tidak menemukan adanya kaitan antara makanan pedas dan anak yang mengompol pada saat tidur.

Salah satu mitos yang paling populer juga adalah makan jeruk, lemon, dan keluarganya bisa menyebabkan anak Anda mengompol saat tidur. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan kedua makanan di atas. Yang justru harus dihindari supaya anak Anda tidak mengompol adalah makanan yang berupa susu, mentega, dan produk lainnya yang berasal dari susu. Makanan yang mengandung bahan pewarna buatan juga sering kali menyebabkan anak mengompol nantinya.

Bagaimana dengan makanan dan minuman yang mengandung kafein? Kafein pun akan menyebabkan anak Anda ingin buang air kecil. Kenapa? Karena kafein bersifat diuretik, yang bisa merangsang kandung kemih untuk memproduksi lebih banyak urin.

Tahukah Anda bahwa kandungan kafein bukan hanya pada kopi, tapi juga teh, cola, minuman penambah energi, dan cokelat! Jadi, jangan berikan kepada anak Anda cokelat pada malam hari. Ini berlaku untuk minuman cokelat hangat, kue cokelat, brownies, dan bentuk cokelat lainnya. Hal ini bukan berarti mereka tidak boleh memakan cokelat, tentu boleh, hanya sebaiknya konsumsi pada siang hari dan jangan sebelum tidur.

Dan tentu saja Anda sering mendengar bahwa meminum banyak air akan menyebabkan anak menjadi mengompol, ini benar. Sebaiknya batasi konsumsi air sebelum tidur, selain menjaga supaya mereka tidak terbangun untuk buang air kecil pada malam hari dan juga menambah waktu pengisian kandung kemih sehingga saat mereka bangun mereka akan terbiasa berkemih. Konsumsi air ini bukan hanya air minum, tapi juga buah, sayur, yogurt, sup, dan makanan lain yang mengandung banyak air.

Penyebab Sesungguhnya
Keterlambatan proses pematangan, di mana kemampuan untuk mengontrol kandung kencing belum matang sempurna merupakan salah satu penyebab mengompol. Anak mengompol bisa juga disebabkan karena ia tak terbangun saat kandung kencing sudah penuh. Ini bisa berkaitan dengan gangguan tidur seperti sleep apnea (mendengkur) atau gangguan-gangguan tidur lain yang menyebabkan proses tidur terpotong-potong.

Mengompol juga keturunan lho! Pada orang tua yang keduanya punya riwayat mengompol, angka kejadian mengompol pada anak 74 persen. Sedangkan pada orang tua yang salah satunya saja yang mengompol di waktu kecil, angka kejadiannya adalah 44%. Bandingkan pada orang tua yang keduanya tak mengompol, kejadiannya hanya 15%.

Enuresis juga lebih sering dialami oleh anak dengan ADHD atau anak-anak dengan keterlambatan perkembangan. Pada beberapa kasus yang jarang, ditemukan juga mengompol yang disebabkan oleh rendahnya kadar vasopresin. Vasopresin adalah hormon anti-diuretik yang artinya berefek menekan produksi kencing. Dengan rendahnya vasopresin, produksi urine bisa dipastikan jadi berlebihan.

Enuresis sekunder bisa menjadi gejala dari adanya penyakit. Misalkan diabetes, infeksi saluran kencing, gangguan sistem saraf, tekanan psikologis atau mendengkur.

Jika anak mengompol
Pahami bahwa ini terjadi diluar kehendaknya. Tak ada gunanya menghukum anak Anda. Biasanya mengompol terjadi pada 2 jam awal tidur. Cara terbaik mencegahnya adalah dengan membiasakannya untuk kencing terlebih dahulu sebelum tidur.


Pengaturan asupan cairan juga penting. Biasakan untuk minum lebih banyak di siang hari, dan mulai kurangi cairan sebelum tidur. Berikut adalah tips-tipsnya :
  1. Buat rutinitas ke kamar mandi sebelum tidur. Sertakan ritual sikat gigi, mencuci muka dan dilanjutkan dengan kencing terlebih dahulu.
  2. Jika tahu jadwal mengompolnya, bangunkan putra/putri Anda untuk kencing. Beri dia penghargaan untuk setiap malam ia tidak mengompol !
  3. Dorong dia untuk menjadi anak "besar" dan tidak perlu menggunakan pampers lagi.
  4. Batasi minuman sebelum tidur.
  5. Penting juga bagi orang tua untuk bersabar dan lebih memberi perhatian pada anak.
  6. Jangan bicarakan tentang kebiasaanya membuat "peta" di ranjang kepada orang lain. Ini bisa membuatnya berkecil hati dan minder. Orang tua juga sebaiknya memperhatikan gejala-gejala lain yang mungkin berhubungan, mendengkur misalnya.
  7. Anak yang mendengkur kemungkinan mengalami sleep apnea atau henti nafas saat tidur. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa 8%-47% anak dengan sleep apnea juga mengompol. Di duga mendengkur akan menyebabkan reaksi berantai yang menyebabkan terganggunya sekresi hormon vasopresin. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 55%-77% kasus mengompol akan hilang setelah sleep apnea-nya dirawat.
Sumber : http://pustakadigitalindonesia.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar